Layanan baru dari Bank Muamalat, Hijrah Groceries, yang merupakan kerja sama dengan PT WIR Group/Bank Muamalat
Layanan baru dari Bank Muamalat, Hijrah Groceries, yang merupakan kerja sama dengan PT WIR Group/Bank Muamalat
KOMENTAR

BANK Muamalat meluaskan jangkauan pelayanannya dengan meluncurkan layanan quick commerce Hijrah Groceries. Layanan ini memungkinkan lebih dari setengah juta pengguna aktif aplikasi mobile banking Muamalat DIN untuk berbelanja di jaringan Alfamart.

Hijrah Groceries resmi diluncurkan pada 6 Maret 2024 di Muamalat Tower, Jakarta. Acara ini dihadiri Direktur Utama Bank Muamalat Indra Falatehan, Direktur Operasi dan Digital Bank Muamalat Wahyu Avianto, Chief Executive Officer Mindstores Adian Adhitama Bachtiar, Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan UKM (SMESCO) Leonard Thesabrata, Asisten Deputi Pembiayaan dan Investasi UKM Temmy Satya Permana, dan Visual Store General Manager Alfamart Viendra Primadia.

“Pada layanan ini kami mengedepankan nilai AMANAH yang merupakan singkatan dari AMan, ANtar Cepat, dan MudAH. Bank Muamalat optimistis Hijrah Groceries dapat menjadi layanan yang diandalkan oleh nasabah dan masyarakat Indonesia secara umum,” kata Indra Falatehan.

Layanan baru ini merupakan kerja sama PT Bank Muamalat Indonesia Tbk dengan WIR Group (PT WIR Asia Tbk).

Dengan mengintegrasikan teknologi terkini dalam logistik dan pelayanan pelanggan, Hijrah Groceries menjanjikan pengiriman yang cepat dan dapat diandalkan. Produk-produk yang ditawarkan pun beragam, mulai dari kebutuhan dasar, seperti produk makanan dan minuman, produk kecantikan, serta perlengkapan mandi, hingga obat-obatan dan perkakas rumah tangga.

Sebagai informasi, quick commerce merupakan layanan yang kian diminati di Indonesia. Menurut platform data dan intelijen bisnis Global Statista, meskipun quick commerce masih berada pada tahap awal di Indonesia, tetapi pasar ini diprediksi akan terus berkembang dan diperkirakan akan mencapai pendapatan tahunan sebesar US$3,6 miliar pada 2027. 

Lebih dari 16 juta orang Indonesia adalah pengguna quick commerce. Jumlah ini diperkirakan akan tumbuh menjadi 24 juta pada tahun 2027. Integrasi teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI), analisis data, dan robotika juga telah mengubah lanskap quick commerce, meningkatkan efisiensi dan akurasi proses pengiriman secara keseluruhan.




Jaya Suprana: Resital Pianis Tunanetra Ade “Wonder” Irawan Adalah Peristiwa Kemanusiaan

Sebelumnya

Kemitraan Strategis Accor dan tiket.com Perkuat Pasar Perhotelan Asia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel C&E